Minggu, 01 Agustus 2010

Soal Latihan Try Out ke-5 Tahun 2008

1. Yang bukan termasuk reaksi redoks dari reaksi – reaksi di bawah ini :
a. 2Na ( s ) + 2H O ( l ) → 2Na OH ( aq ) + H2 ( g )
b. Zn ( s ) + 2 HCl ( aq ) → Zn Cl2 ( aq ) + H2 ( g )
c. 2 H2 S ( aq ) + SO2 ( g ) → 2H2 O ( l ) + 3 S ( s )
d. NO3.-.( aq ) + 4H + ( aq ) + 3 Ag ( s ) → NO ( g ) + 2H2O ( l ) +3 Ag+( aq )
e. 2 CrO4 2- ( aq ) + 2 H+ ( aq ) → Cr2 O7 2- ( aq ) + H2O ( l )

2. Elektrolisis suatu larutan natrium klorida menghasilkan 11,2 liter (STP) gas Cl2 pada anode. Banyaknya muatan listrik yang lewat adalah ....
a. 2,00 F b. 1,50 F c. 1,00 F d. 0,50 F e. 0,25 F

3. Pada reaksi redoks : MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI → MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + I2
Yang berperanan sebagai oksidator adalah ….
a. NaI b. H2SO4 c. Mn4+ d. I – e. MnO2

4. Pada persamaan reaksi redoks : a MnO4- + 6H+ + b H2C2O4 → Mn2+ + 8H2O + 10 CO2 a dan b berturut-turut ….
a. 2 dan 3 b. 2 dan 4 c. 2 dan 5 d. 3 dan 5 e. 4 dan 4

5. Jika diketahui :
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu E˚ = 1,10 V
Sn2+ + 2e → Sn E˚ = - 0,14 V
Cu2+ + 2e → Cu E˚ = 0,34 V
Maka potensial standar bagi reaksi , Zn + Sn2+ → Zn2+ + Sn adalah ….
a. + 1,44 V b. + 1,24 V c. + 0,96 V d. + 0,76 V e. + 0,62 V

6. Diketahui potensial standar untuk reaksi sel berikut :
Zn + Fe2+ → Zn2+ + Fe E˚sel = 0,32 V
Zn + Ag+ → Zn 2+ + Ag E˚ sel = 1,56 V
Fe + Ag+ → Fe2+ + Ag E˚sel = 1,24 V
Berdasarkan harga-harga potensial diatas dapat disimpulkan bahwa urutan ketiga logam di atas dalam urutan reduktor yang menurun :
a. Ag, Fe, Zn b. Ag, Zn, Fe c. Ag, Zn, Fe d. Fe, Ag, Zn e. Zn, Fe, Ag

7. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan baja berlubang-lubang sebagai katode, terjadi reaksi pada katode sebagai berikut : H2O(l) + e → OH—(aq) + ½ H2(g)
Berapakah waktu yang diperlukan untuk menghasilkan gas hidrogen sebanyak 5,6 liter pada keadaan standar dengan arus sebesar 5 ampere ( 1 faraday = 96500 coulomb) adalah:
a. 4825 detik b. 9650 detik c. 1930 detik d. 96500 detik e. 19300 detik

8. Jika serbuk seng dimasukkan ke dalam 100 mL larutan CuSO4 0,2 M , terjadi kenaikkan suhu 10 ˚ C menurut reaksi : Zn(s) + Cu2+ (aq) → Cu(s) + Zn 2+(aq)
dianggap bahwa kapasitas kalor larutan 4,2 J/g ˚ C dan kapasitas panas bejana plastik boleh diabaikan. ΔH untuk reaksi tersebut adalah .... kJ
a. 210 b. 84 c. 4,2 d. – 84 e. – 210

9. 11,2 gram logam L direaksikan dengan larutan H2SO4 menurut reaksi :
2L + 3 H2SO4 → L2 (SO4)3 + 3 H2.
Jika dihasilkan 6,72 liter gas hidrogen pada keadaan standar dan setiap atom mempunyai 30 neutron, maka atom L terletak pada golongan/periode ....
a. VB/4 b. VIIA/4 c. IVB/4 d. IVA/4 e. VIIIB/4

11. Di antara pasangan-pasangan senyawa berikut yang keduanya mempunyai ikatan hidrogen adalah :
a. H2O dan HF b. H2O dan HCl c. HF dan HCl d. HF dan HI e. HCl dan HI

12. Diketahui perubahan entalpi pembakaran metana (CH4) ; energi ikatan C = O; H—O ; dan
O = O berturut-turut adalah – 109 kj/mol; 243 kj/mol; 432 kJ/mol; dan 335 kJ/mol. Tentukan Energi ikatan rata – rata C – H dalam CH4 ?
a. 298 kJ/mol b. 218 kJ/mol c. 213 kJ/mol d. 198 kJ/mol e. 178 kJ/mol

13. Rumus elektron dari senyawa H2SO4

3 2 4

H H

1 5

Ikatan kovalen dan kovalen koordinasi ditunjukkan oleh ....
a. 1 dan 3 b. 3 dan 4 c. 3 dan 5 d. 3 dan 2 e. 4 dan 5

14. Kelompok senyawa yang semuanya merupakan senyawa kovalen adalah ....
a. Cl2, CH4 , NaCl b. CH4, NH4, CaO c. CO2, H2O, Al2O3
d. Na2O, KCl, BaCl2 e. H2O, HCl, NH3

15. Hasil adisi HBr pada senyawa 2 metil 2 butena adalah ….
a. 2-bromo-3-metil butana d. 1-bromo-3-metil butana
b. 2-bromo-2-metil butana e. 2,3-dibromo-2-metil butana
c. 1-bromo-2-metil butana

16. 44 gram senyawa organik tepat dapat dibakar dan menghasilkan 88 gram CO2 dan 36 gram air. Jika Ar C=12, O=16, H=1 dan Mr senyawa organik = 88, maka rumus molekul senyawa organik tersebut :
a. C5H12O b. C2H4O c. C3H6O d. C2H4O2 e. C4H8O2

17. Jika 38 gram MgSO4 x H2O dipanaskan, akan dihasilkan 20 gram senyawa anhidrat
(Ar Mg = 24, S=32, O=16, H=1) harga x adalah ....
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6

18. Diketahui :
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2 (s) ΔH = - 15,6 kkal
CaO(s) + 3C(s) → CaC2(s) + CO(g) ΔH = + 110,5 kkal
CaC2(s) + 2 H2 O (l) → Ca(OH)2(s) + C2H2(g) ΔH = - 30,0 kkal
C(s) + ½ O2(g) → CO (g) ΔH = - 26,4 kkal
H2(g) + ½ O2(g) → H2O (l) ΔH = - 68,3 kkal
Hitunglah kalor yang diperlukan atau dibebaskan pada penguraian 13 gram asetilena
a. 54,2 kJ b. 108,4 kJ c. 27,1 kJ d. 30 kJ e. 13,5 kJ

19. Bila konsentrasi ion hidroksida (OH- ) dalam larutan jenuh Al (OH)3 =
6 x 10-5 mol L-1 maka hasil kali larutan Al(OH)3 adalah…
a. 1,20 x 10-18 d. 4,32 x 10-20
b. 3,20 x 10-18 e. 3,20 x 10-20
c. 4,32 x 10-18

20. Data hasil eksperimen laju reaksi, untuk reaksi : 2 P + Q2  2 PQ
[P] [Q] Laju reaksi (mol–1 dtk–1)
x
2x
3x y
y
2y P
4p
18p
Persamaan laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah …
V = k [P]2 [Q2] d. V = k [P]o [Q2]
V = k [P] [Q2] e. V = k [P]
V = k [Q2]























21. Data hasil eksperimen laju reaksi, untuk reaksi : 2 P + Q2  2 PQ
[P] [Q] Laju reaksi (mol–1 dtk–1)
0,1
0,3
0,2 0,2
0,6
0,8 1,0 X 10 – 3
8,1 X 10 – 2
3,2 X 10 – 2
Persamaan laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah …
V = k [P]2 [Q2] d. V = k [P]3 [Q2]2
V = k [P]3 [Q2] e. V = k [P]3
V = k [Q2]2

22. Berikut ini adalah beberapa sifat unsur :
1. mempunyai titik lebur yang rendah
2. bersifat logam
3. keras tetapi rapuh
4. membentuk senyawa berwarna
5. menggunakan sub kulit s untuk berikatan
6. membentuk ion kompleks
7. mempunyai beberapa bilangan oksidasi
yang merupakan sifat unsur transisi adalah ....
a. 1, 2, 6, 7 b. 2, 3, 4, 5 c. 2, 3, 4, 6, 7 d. 3, 5, 6, 7 e. 4, 5, 6, 7

23. Pada umumnya unsur transisi membentuk senyawa paramagnetik. Hal ini disebabkan ...
a. dapat membentuk senyawa kompleks
b. Adanya elektron tunggal pada orbital subkulit d
c. mempunyai beberapa bilangan oksidasi
d. semua elektron pada orbital sub kulit d telah berpasangan
e. dapat membentuk ion berwarna.

24. Radioisotop digunakan untuk hal-hal di bawah ini. Penggunaan radioisotop yang bukan dalam bidang kimia untuk penentuan ....
a. kadar pencemar air c. Usia fosil e. Laju reaksi
b. mekanisme reaksi d. Kadar zat dalam campuran

25. Elektron terakhir suatu atom memiliki bilangan kuantum n = 3 l = 2, m = -1 dan s=- ½ maka atom tersebut dalam sistem periodik unsur terdapat pada ...
a. Periode 3 golongan VIIIA d. Periode 4 golongan VIIIB
b. Periode 3 golongan VIIB e. Periode 4 golongan VIIIA
c. Periode 4 golongan IA

26. Beberapa mineral unsur transisi periode 4 dapat dilihat pada tabel berikut :
Nama mineral Nama mineral Rumus kimia
1. Spalerit a. (Ni,Fe)9S8
2. Ilmenit b. ZnS
3. Pentlandit c. Cu2S
4. Kalkopirit d. CoAsS
5. Kobaltit e. FeTiO3
Pasangan nama mineral dan rumus kimianya yang benar adalah ....
a. 1 – c b. 2 – a c. 3 – b d. 4 – e e. 5 – d

27. Pembuatan koloid di bawah ini yang termasuk pembuatan cara dispersi adalah :
a. Sol As2S3 dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan As2O3
b. sol belerang dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan As2O3
c. sol AgCl dapat dibuat dengan mereaksikan perak nitrat encer dengan HCl(aq)
d. sol emas dapat dibuat dengan melompatkan buanga api listrik dari elektrode Au dlm air
e. sol Fe(OH)3 dibuat dengan menambahkan larutan FeCl3 jenuh ke dalam air
yang mendidih.

28. Pada reaksi pembuatan asam sulfat menurut proses kontak
2 SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) ΔH = - X kJ
agar diperoleh hasil maksimum , maka factor-faktor yang dapat diubah adalah ….
a. menambah katalis dan menurunkan suhu
b. menaikkan suhu dan tekanan reaksi
c. menurunkan tekanan dan menaikkan suhu
d. menaikkan tekanan dan menurunkan suhu
e. memperbesar volum dan menambah suhu.

Sumber : http://charitaskimia.blogspot.com/2010/03/persiapan-un-2010.html

Soal Stoikiometri Reaksi

  1. Ke dalam larutan asam sulfat encer dilarutkan 2,7 gram Al , menurut reaksi : Al(s) + H2SO4(aq) → Al2(SO4 )3 (aq) + H2(g) (Ar Al = 27, S =32, O=16 ) Tentukan : a. mol Al c. Volum gas Hidrogen pada STP b. Persamaan reaksi setara d. massa Al2(SO4 )3 yang terjadi c. Massa Al2(SO4)3 yang terjadi d. Volum gas H2 pada RTP.
  2. Larutan Al(OH)3 2 M direaksikan dengan 150 mL larutan HCl 2 M . menurut reaksi : Al(OH)3(aq) + HCl → AlCl3(aq) + H2O(l). Apabila volume larutan Al(OH)3 yang direaksikan sama dengan volume HCl maka tentukan : a. zat sebagai pereaksi pembatas. b. Pereaksi mana yang tersisa c. Berapa gram massa zat yang tidak bereaksi d. Berapa gram AlCl3 yang terbentuk
  3. Logam magnesium sebanyak 7,2 gram direaksikan dengan 5,6 gram gas nitrogen pada suhu tinggi , reaksinya adalah sebagai berikut : Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s) a. pereaksi manakah yang merupakan pembatas dan pereaksi manakah yang bersisa. b. berapa gram massa zat yang tidak bereaksi c. berapa gram massa Mg3N2 yang terbentuk d. berapa jumlah massa zat setelah reaksi selesai.
  4. 10 gram campuran Aluminium dan zeng dilarutkan dalam asam sulfat encer secukupnya. Berapa gram masing–masing logam terdapat dalam campuran tersebut. Apabila terjadi gas hidrogen sebanyak 11,2 L (0o C dan 1 atm ). Reaksi : Al(s) + H2SO4 → Al2(SO4)3(aq) + H2(g) Zn(s) + H2SO4 → ZnSO4 (aq) + H2(g) Ar: Al=27, Zn=65
  5. Batu pualam ( CaCO3) sebanyak 10 gram habis bereaksi dengan asam klorida menurut persamaan reaksi : CaCO3 + HCl → CaCl + H2O + CO2. Berapa volum gas CO2 yang terbentuk apabila diukur pada : a. tekanan dan temperatur yang sama dengan 0,2 liter gas SO3 massanya 8 gram b. tekanan 3 atm dan temperatur 27 o C
  6. Gas amonia dapat dibuat dalam laboratorium dengan memanaskan campuran NH4Cl dengan Ca(OH)2. Reaksi : NH4Cl (s) + Ca(OH)2(s) → CaCl2(s) + H2O(l) + NH3(g) Bila suatu campuran dari 535 gram NH4Cl dengan 740 gram Ca(OH)2 dipanaskan pada keadaan ruang (RTP). Tentukan : a. Persamaan reaksi yang setara. b. Mol NH4Cl atau Ca(OH)2 yang berlebih atau sisa. c. Volume gas NH3 yang terjadi. Ar : N=14, H=1, Cl=35,5 ; Ca=40, O=16.
  7. Sebanyak 55,6 gram hidrat besi (II) sulfat dipanaska sehingga semua air kristalnya menguap. Massa zat padat yang tersisa adalah 30,4 gram. Bagaimanakah rumus hidrat itu ? Ar : Fe=56, S=32, O=16, H=1 Reaksi Pemanasan : FeSO4.xH2O(s) → FeSO4(s) + x H2O(g)
  8. Reaksi pembakaran etana : C2H6(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) Untuk membakar 3 mol gas etana , tentukan : a. Berapa mol oksigen diperlukan ? b. Berapa mol karbon dioksida yang dihasilkan ?
Sumber : http://charitaskimia.blogspot.com/2010/03/uh-ke-3-stoikiometri-reaksi.html

SOAL-SOAL pH Klas XI IPA Tahun 2010

1. Hitunglah masing-masing pH larutan berikut :
a. 100 mL larutan CH3COOH 0,02 M , jika Ka = 1,7 x 10 -5
b. larutan basa lemah LOH 0,1 M dalam air air terionisasi 1 %.

2. Apabila 100 mL larutan H2SO4 0,1 M dicampurkan dengan 400 mL larutan NaOH 0,1 M, berapakah pH larutan setelah dicampurkan ?

3. Sebanyak 10 mL larutan HCl mengandung 18,25 % berat HCl (massa jenis 1,08 g/mL) diencerkan dengan penambahan air hingga volumenya 500 mL . Apabila Mr HCl = 36,5, tentukan pH setelah pengenceran ?

4. Jika 100 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M dicampurkan dengan larutan HCl 0,3 M , ternyata pH campuran yang terjadi adalah 2 – log 2. Berapa mL volum HCl yang harus dicampurkan ?

5. Supaya pH campuran menjadi 7 , berapa mL larutan NaOH 0,2 M yang harus dicampurkan dengan 100 mL larutan H2SO4 0,3 M ?

6. Indikator metyl oranye memberikan warna dengan intensitas yang sama pada larutan 10 mL asam formiat (HCOOH) 0,1 M dan pada larutan 10 mL asam klorida 0,002 M. Tentukan harga tetapan ionisasi asam formiat tersebut ?

7. Sebanyak 100 mL larutan NH4OH 0,1 M dicampur dengan 400 mL larutan NH4OH 0,2 M lain. ( Kb NH4OH = 5 x 10 -7 ) hitunglah pH campuran ?

8. Berapa gram kalsium hidroksida harus dilarutkan dalam air sampai volum 500 mL agar diperoleh larutan dengan pH = 12 + log 5. Ar Ca=40, O=16, H=1)

9. Sebanyak 100 mL larutan asam formiat mempunyai pH = 4 dengan derajat ionisasi 0,005 %. Tentukan harga Ka nya ?

10. Sebanyak 10 mL larutan H2SO4 mengandung 18,25 % berat H2SO4 (massa jenis 1,25 g/mL) diencerkan dengan penambahan air hingga volumenya 500 mL . Apabila Mr H2SO4 =98. tentukan pH setelah pengenceran ?

11. Jika 100 mL larutan KOH 0,1 M dicampurkan dengan larutan H2SO4 0,2 M , ternyata pH campuran yang terjadi adalah 2 – log 5. Berapa mL volum HCl yang harus dicampurkan ?

12. Apabila 100 mL larutan HCl 0,1 M dicampurkan dengan 400 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M, berapakah pH larutan setelah dicampurkan

13. Apabila 100 mL larutan H2SO4 0,1 M dicampurkan dengan 400 mL larutan NaOH 0,1 M, berapakah pH larutan setelah dicampurkan ?

14. Sebanyak 10 mL larutan HCl mengandung 18,25 % berat HCl (massa jenis 1,08 g/mL )diencerkan dengan penambahan air hingga volumenya 500 mL . Apabila Mr HCl = 36,5, tentukan pH setelah pengenceran ?

15. Jika 100 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M dicampurkan dengan larutan HCl 0,3 M , ternyata pH campuran yang terjadi adalah 2 – log 2. Berapa mL volum HCl yang harus dicampurkan ?

16. Supaya pH campuran menjadi 7 , berapa mL larutan NaOH 0,2 M yang harus dicampurkan dengan 100 mL larutan H2SO4 0,3 M ?

17. Indikator metyl oranye memberikan warna dengan intensitas yang sama pada larutan 10 mL asam formiat (HCOOH) 0,1 M dan pada larutan 10 mL asam klorida 0,002 M. Tentukan harga tetapan ionisasi asam formiat tersebut ?

18. Sebanyak 100 mL larutan NH4OH 0,1 M dicampur dengan 400 mL larutan NH4OH 0,2 M lain. ( Kb NH4OH = 5 x 10 -7 ) hitunglah pH campuran ?

Sumber: http://charitaskimia.blogspot.com/2010/02/soal-ph-asam-basa-klas-xi-ipa.html

SOAL-SOAL REAKSI LARUTAN ELEKTROLIT

Tulislah Persamaan Reaksi rumus , Persamaan ion lengkap, dan persamaan ion bersih untuk masing-masing reaksi berikut !

1. Aluminium hidroksida padat + asam sulfat encer

2. larutan kalsium hidroksida + asam klorida encer

3. Tembaga (II) oksida padat + asam fosfat pekat

4. difosfor pentoksida padat + larutan kalium hidroksida

5. gas ammonia + larutan asam nitrat

6. aluminium padat + asam sulfat encer

7. aluminium padat + larutan tembaga (II) sulfat

8. gas belerang dioksida + larutan kalsium hidroksida

9. gas belerang trioksida + larutan ammonium hidroksida

10. gas diboron trioksida + larutan natrium hidroksida

11. larutan timbel (II) nitrat + larutan tembaga (II) sulfat

12. larutan perak nitrat + larutan barium klorida

13. larutan raksa (II) nitrat + gas hydrogen sulfide

14. larutan besi (III) klorida + larutan kalium hidroksida

15. logam seng + larutan plumbi asetat

16. diarsen pentoksida padat + seng hidroksida

17. larutan asam borat + tembaga (II) oksida

18. logam timbal + asam sulfat pekat

19. logam besi + asam nitrat encer

20. logam tembaga + asam nitrat pekat

21. larutan natrium karbonat + asam klorida encer

22. larutan ammonium fosfat + larutan kalsium hidroksida

23. larutan ferro sulfit + larutan asam iodide

24. logam perak + asam klorida encer

25. logam perak + asam nitrat pekat

26. larutan barium klorida + larutan ammonium fosfat

27. logam tembaga + larutan magnesium sulfat

28. logam besi + larutan perak nitrat

29. kalium oksida padat + larutan asam oksalat

30. diantimon trioksida padat + larutan barium hidroksida

31. seng karbonat padat + larutan asam borat

32. asam manganat + perak oksida padat

33. magnesium sulfit padat + asam format

34. zing sulfida padat + larutan asam klorida

35. gas diklorin heptoksida + larutan stanni hidroksida

36. Kepingan perak dengan larutan asam nitrat encer

37. serbuk krom dengan larutan tembaga (II) sulfat

38. larutan natrium nitrit dengan larutan asam sulfat

39. Tulis reaksi untuk mengubah :
a. Natrium sulfat menjadi natrium klorat
b. Magnesium klorida menjadi magnesium sulfide
c. Timbale (II) nitrat menjadi timbal (II) klorat.
d. Kalium fosfat menjadi kalium nitrat
e. Besi menjadi besi (III) sulfat
f. Logam timbale menjadi timbale (IV) nitrat.
g. Tembaga menjadi tembaga ( II ) nitrat
h. Diarsen pentoksida menjadi kalsium fosfat
i. Dinitrogen trioksida menjadi timah (II) nitrit

40. Logam Besi + asam sulfat pekat

41. Logam perak + aqua regia

42. Logam tembaga + asam nitrat pekat

Sumber: http://charitaskimia.blogspot.com/2010/02/reaksi-larutan-elektrolit-klas-xii-ipa.html

Soal Aspek Biokimia Kelas XII IPA

1. Karbohidrat yang tidak mengalami hidrolisis adalah …
a. glukosa b. laktosa c. maltosa d. sukrosa e. selulusa

2. Asam amino mempunyai gugus fungsi …
a. – OH c. – COOH saja e. – NH2 dan – COOH
b. – CHO d. – NH2 saja

3. Reaksi saponifikasi merupakan reaksi antara minyak atau lemak dengan …
a. Alkohol c. natrium hidroksida e. gliserol
b. asam sulfat d. ester

4. Lemak atau minyak dapat digolongkan pada senyawa hidrokarbon yang memiliki gugus
fungsi ….
a. eter c. keton e. asam karboksilat
b. aldehide d. ester

5. Lemak jika dihidrolisis akan menghasilkan asam alkanoat dan ….
a. gliserol c. aldehide e. etanol
b. alcohol d. air

6. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar tentang gliserol, kecuali ….
a. berupa cairan kental tidak berwarna d. digunakan sebagai bahan peledak
b. sebagai pemanis pada obat batuk e. digunakan sebagai pelarut organic
c. hasil samping hidrolisis lemak

7. Ikatan peptida dalam protein dapat diuji dengan menggunakan pereaksi ….
a. Tollens b. biuret c. benedict d. Xanthoprotein e. fehling

8. Senyawa yang terbentuk jika atom H pada gugus karboksilat dalam asam amino dapat
berpindah adalah OR – CH – C – O -NH 3+
Senyawa yang terbentuk tersebut dikenal dengan ….
a. senyawa koordinasi c. isomer e. ion Zwitter
b. ion dwipolar d. ion amfoter

9. Asam amino yang tidak mempunyai sifat optic aktif adalah ….
a. glisin b. alanin c. tirosin d. lisin e . arginin

10. Monomer polimer di bawah ini yang disusun dari glukosa adalah ….
a. glikogen b. karet c. nilon d. protein e. dakron

11. Kelompok senyawa berikut yang terdiri atas monosakarida – disakarida – dan polisakarida secara berurutan adalah ….
a. sellulosa – fruktosa – laktosa d. fruktosa – laktosa – sellulosa
b. laktosa – fruktosa – selulosa e. fruktosa – sellulosa – laktosa
c. laktosa – sellulosa – fruktosa

12. Protein adalah suatu makromolekul yang komponen utamanya adalah ….
a. karbohidrat c. lipid e. asam nukleat
b. hidrokarbon d. asam amino

13. Semua senyawa karbohidrat di bawah ini dapat mereduksi pereaksi fehling atau benedict, kecuali ……
a. glukosa c. maltosa e. sakarosa
b. galaktosa d. laktosa

14. Biomolekul yang berfungsi sebagai biokatalis dalam tubuh manusia dan hewan adalah ….
a. karbohidrat c. lipid e. asam nukleat
b. protein d. mineral

15. Diberikan data percobaan uji protein terhadap bahan tertentu yang mengandung protein
Protein yg diuji Pereaksi Perubahan yang terjadi
I Biuret Memberi warna ungu
II Xantoproteat Endapan kuning, bila ditambah basa mjd merah jingga
III Timbal (II) asetat Noda hitam pada kertas saring yang diberi timbale (II) asetat
Protein yang mengandung ikatan peptida dan gugus fenil berturut-turut adalah ….
a. II dan III b. I dan III c. I dan II d. III dan II e. II dan I

16. Suatu senyawa dapat memberikan endapan Cu2O dengan pereksi fehling ( berarti positif terhadap pereaksi fehling ). Tetapi tidak mengubah warna iodine menjadi biru. Zat tersebut bila dihidrolisis menghasilkan dua macam karbohidrat yang berlainan. Zat tersebut adalah:
a. maltosa b. laktosa c. sukrosa d. amilum e. selulosa

17. Perhatikan rumus struktur protein berikut:
4

H O H O H O

׀ װ ׀ װ ׀ װ

- N – C – C – N – C – C – N – C – C - OH

׀ ׀ ׀ ׀ ׀ ׀

H R H R H R

5

1 2 3

Ikatan peptida ditunjukkan oleh nomor
a. 5 b. 4 c. 3 d. 2 e. 1

18. Hidrolisis lemak akan menghasilkan …..
a. gliserol d. gliserol dan sabun
b. asam-asam amino e. gliserol dan asam amino
c. gliserol dan asam karboksilat

19. Fosfolipid dapat mengemulsi lemak dalam air karena fosfolipid mempunyai sifat ....
a. hidrofil d. Hidrofob
b. amfoter e. Netral
c. amfilik

20. Reaksi antara lemak dengan basa merupakan reaksi ....
a. adisi d. Eleminasi
b. oksidasi e. Safonifikasi
c. reduksi.

21. Pernyataan mengenai glukosa yang tidak benar adalah ....
a. memberikan endapan merah jika ditetesi larutan fehling
b. berisomer dengan fruktosa
c. berasa manis dan larut dalam air
d. mengandung enam atom C asimetris
e. dihasilkan dari hidrolisis amilum.

22. Diberikan beberapa sifat senyawa sebagai berikut .
(1) Bereaksi dengan alkohol membentuk ester
(2) dapat membentuk ion zwitter
(3) Bersifat optik tak aktif, kecuali glisin
(4) terhidrolisis membentuk asam alkanoat dan amina primer.
(5) dapat saling bergabung membentuk polipeptida melalui proses kondensasi.
Yang merupakan sifat asam amino adalah ....
a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 5 e. 3, 4 dan 5
b. 1, 2, dan 5 d. 2, 3, dan 4

23. Asam amino esensial adalah asam amino yang ....
a. tidak dapat disintesa dalam tubuh manusia
b. dapat disintesa dalam tubuh manusia dan hewan
c. mempunyai gugus hidroksil
d. memiliki inti benzena
e. memiliki jumlah atom C lebih dari 4

24. Asam amino bersifat amfoter karena memiliki gugus ....
a. karboksilat c. karbonil e. OH dan karbonil
b. amino d. amino dan asam karboksilat

25. Perubahan struktur pada protein disebut ....
a. polimerisasi c. koagulasi e. Renaturasi
b. kondensasi d. denaturasi

Sumber: http://charitaskimia.blogspot.com/2010/02/soal-aspek-biokimia-klas-xii-ipa.html

Jumat, 23 Juli 2010

Sekilas Tentang Cara Membuat Sabun

Belakangan ini ada sahabat sekaligus senior yang menjadi sumber inspirasi saya menanyakan mengenai proses pembuatan sabun dengan pH balance. Berkembang dari satu pertanyaan ini saya mencoba menjadi detil dari cara pembuatan sabun, walaupun mungkin ngga bisa lengkap sih. Secara dasar sih saya sudah tahu proses reaksi saponifikasi yang merupakan reaksi dasar pembuatan sabun. Reaksi saponifikasi merupakan suatu reaksi antara lemak(trigliserida) dengan lye(bisa KOH atawa NaOH)yang menghasilkan gliserol dan suatu senyawa sabun yaitu asam lemak (fatty acids) dimana H-nya digantikan oleh Na melalui suatu reaksi nukleofilik. Untuk lebih jelasnya silahkan coba browsing deh, setidaknya untuk ilmu "...just to know Anda...". kurang lebih seperti itulah reaksinya. Darimana sih NaOH kita dapatkan? NaOH dibuat dari logam Na yang direaksikan dengan air akan menghasilkan reaksi eksotermik dimana dapat timbul panas dan ledakan dari pembentukan gas H2 (Hidrogen). Kita perlu waspada dengan reaksi yang satu ini demi keselamatan kita sendiri. Perlu penanganan khusus (air ke dalam Na? atau Na ke dalam air? langsung banyak atau sedikit-sedikit? dilakukan dalam ruangan atau harus di ruangan terbuka? Alasannya sudah ada, silahkan pikirkan sendiri matang-matang supaya benar-benar memahami hal ini !!!) dan jangan lupa untuk selalu menggunakan APD (Alat pelindung diri) yang sesuai. Dari hasil pengalaman-pengalaman soap maker yang saya peroleh, ada dua tipe cara pembuatan sabun yaitu sistem dingin (perlu waktu yang lumayan lama dalam proses pembuatannya) dan sistem panas. Bagaimana sih prosesnya? Oke saya akan coba menjelaskan (berdasarkan literatur tentu saja karena saya sendiri blom menjadi soap maker, ngga tahu deh nantinya...."DILARANG MEMBATASI DIRI "). Berikut ini adalah proses yuang saya ketahui saat ini:
1. Cold Proses Soap

Proses pembuatan sabun ini merupakan proses pembuatan dengan cara dasar dimana kita mereaksikan asam lemak dengan sodium hidroksida atau potasium hidroksida. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyusun resep sabun yang kita inginkan berdasarkan karakter dan sifat sabun yang kita inginkan (sabun lunak, sabun keras, sabun dengan pH basa/asam/netral, sabun lembab, sabun dengan tambahan garam dapur, sabun susu, sabun dengan pewangi, sabun bening/warna, dll). Setelah kita sudah mendapatkan resep sabun yang kita inginkan beserta komposisinya tentu saja, maka kita siapkan semua bahan dan mulailah dengan membuat larutan lye seperti sudah saya ceritakan diatas dengan kadar biasanya sih kisaran 30%. Panaskan campuran minyak-minyak dengan komposisi yang sudah disediakan dan panaskan sampai 110 F ato kira-kira 43 C. Setelah minyak mencapai suhu tersebut masukan pelan-pelan larutan NaOH yang sudah kita buat kedalamnya sambil diaduk sampai proses trace selesai (klo dengan tangan bisa lebih dari satu jam tergantung banyaknya sabun yang hendak dibuat). Bila sudah trace, tuangkan adonan seperti agar-agar itu ke cetakan dan biarkan selama kurang lebih 6 mingguan agar reaksi saponifikasi berjalan sempurna.

soapmaking proses Dingin adalah kombinasi dari seni dan sains. Yang kental
versi jenis soapmaking adalah bahwa ada proporsi tertentu lye (sodium hidroksida) dan air menjadi asam lemak yang membentuk reaksi kimia disebut "saponifaction" Selama saponifikasi., minyak dan campuran alkali dan menjadi
sabun - proses ini berlangsung sekitar enam minggu untuk sepenuhnya lengkap.

Pembuatan sabun dengan metode dingin ini membutuhkan penggunaan alkali dan penggunaan keselamatan peralatan, seperti kacamata dan sarung tangan. Jangan pernah membuat sabun melalui metode proses dingin tanpa meneliti dengan cermat. Karakter sabun yang kita peroleh melalui proses dingin ini terkenal dengan kualitasnya yang keras dan tahan lama, tergantung dari minyak yang digunakan, batangan sabun dapat memiliki busa yang banyak bila kita menggunakan minyak kelapa (minyak kelapa memiliki sifat yang sangat baik menyabuni), bila ingin sabun yang "ringan" dapat ditambahkan minyak zaitun (zaitun terkenal karena kualitas lembutnya), bila ingin sabun yang lembab tambahkan minyak seperti cocoa butter, minyak rami, minyak shea.

Sabun yang dibuat dengan proses dingin adalah sabun yang kaya dengan gliserin, dikarenakan gliserin yang merupakan prosuk samping dari reaksi saponifikasi tidak dikeluarkan dari sabun. Gliserin adalah "humectan" dimana dia akan menempel pada kulit kita membentuk suatu lapisan tipis yang dapat menyerap air ke kulit kita sehingga kulit kita lebih lembab dan tidak gampang kering. Ada yang membuat sabun dengan meanmbahkan glirerol/ gliserin ke dalam sabun buatannya untuk membuat sabun yang moisturizing yang menyerap air ke kulit pemakai.

Safety Reminder:

If you are new to cold process soapmaking, please purchase a book and read about the serious safety issues associated with lye. A good book to start with is Susan Miller Cavitch's "The SoapMakers Companion." When handling lye, please use gloves and goggles and do not breathe in the fumes.

IMPORTANT SAFETY NOTE: Remember, the lye water mixture is always added to the oil and not vice versa.

Sabun dasar dapat dibeli dalam bentuk batangan besar, dapat dilelehkan, diberi pewarna, dibagi-bagi, dibentuk sesuai keinginan kita dalam cetakan kita. Sabun ini disebut sabun “Melt and Pour” dan bahan pengubahnya disbut soap casting. Sabun tipe ini disukai banyak orang karena mudah digunakan, tidak perlu pengamanan berlebih. Bahkan anak-anak juga dapat melakukannya untuk tujuan kreatifitas.

Kita juga dapat membuat sabun transparan dari "scratch". Metode ini melibatkan semua proses dalam pembuatan sabun metode dingin, ditambah dengan sedikit tahapan pengadonan tambahan alkohol, gliserin, dan gula untuk meningkatkan kebeningan. Proses ini cukup berbahaya karena alkohol dapat menguap. Bila kita ingin membuat sabun transparant yang tidak meleleh seperti sabun "melt and pour" hanya sabun dasar transparant maka kita perlu membaca "Transparent Soap Making" karangan Catherine Failor.


View our Melt and Pour Soap Tutorial2.
Hot proses Soap

Selasa, 20 Juli 2010

PELAPISAN CHITOSAN MEMPENGARUHI SIFAT FISIKO KIMIA

PELAPISAN CHITOSAN MEMPENGARUHI SIFAT FISIKO KIMIA
BUAH APEL (Malus sylvestris L.)

Nurrachman
PS. Hortikultura, Faperta UNRAM


ABSTRACT

The experiment, conducted in Laboratory, evaluated physico-chemistry characteristics of three cultivar apple (Manalagi, Rome Beauty, and Anna) as affected by level of chitosan coating (control, 0.5%; 1% and 1.5% weight/volume), each treatment was replicated three times and arranged in completely randomised design. The research was conducted in laboratory. The result showed that chitosan coating 1,5% had better performance than others treatments to slow down of weight loss, firmness, total soluble solids, titratable acidity, and it could also prolong storage life of fruits. The differences occurred among cultivars as reflected by variables observed.
Key words : Physico-chemistry, Apple, postharvest, coating, chitosan, storge-life


PENDAHULUAN

Buah apel (Malus sylvestris L.) dikonsumsi dalam bentuk segar dan hanya sedikit dikonsumsi dalam bentuk olahan misalnya juice (Verheij dan Coronel 1992). Meskipun buah ini tersedia sepanjang waktu, tetapi sering terjadi kerusakan pada penanganan pascapanen selama proses pengangkutan dan penyimpanannya. Menurut Kays (1991), kehilangan hasil pasca panen apel di negara maju sebesar 14%, dan persentase kehilangan terbesar terjadi di tingkat pengecer.
Tingkat kerusakan buah dipengaruhi oleh difusi gas ke dalam dan luar buah yang terjadi melalui lentisel yang tersebar di permukaaan buah (Baldwin 1994; Hoffman et al. 1997). Difusi gas tersebut secara alami dihambat dengan lapisan lilin yang terdapat di permukaan buah (Kays 1991; Debeaufort dan Voilley 1994;Baldwin et al. 1999), tetapi lapisan lilin tersebut dapat berkurang atau hilang akibat pencucian yang dilakukan pada saat penanganan pasca panen. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menambah atau menggantikan pelapis yang telah berkurang dengan menambah bahan pelapis.
Salah satu pelapis yang mulai dikembangkan adalah chitosan, polisakarida yang berasal dari limbah pengolahan udang (Crustaceae). Limbah padat pengolahan yang terdiri atas kulit, kaki dan kepala, dapat mencapai hingga 40% dari total produksi udang dan hanya sedikit yang dimanfaatkan, misalnya menjadi bahan campuran pembuatan terasi atau campuran makanan ternak. Pengolahan limbah menjadi chitosan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan pemanfaatannya, misalnya dalam bidang industri, makanan dan sekarang dikembangkan dalam bidang pertanian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa chitosan mempunyai potensi yang cukup baik sebagai pelapis pada benih dan buah-buahan misalnya pada tomat (El-Ghaouth et al. 1992a) dan leci (Zhang dan Quantrick 1997). Sifat lain chitosan adalah dapat menginduksi enzim chitinase pada jaringan tanaman yaitu enzim yang dapat mendegradasi chitin yang merupakan penyusun dinding sel fungi (Baldwin 1994; Nisperos-Carriedo 1994; El-Ghaouth et al. 1992b).


METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan dan Bangunan Fakultas Teknologi Pertanian, Laboratorium Gizi Masyarakat Pusat Antar Universitas, dan Laboratorium Pusat Studi Pemuliaan Tanaman Departemen Budidaya Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor yaitu varietas apel : Rome Beauty, Anna dan Manalagi; dan pelapis chitosan, kontrol, 0,5%; 1% dan 1,5% bobot/volume (b/v); setiap perlakuan diulang tiga kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam (anova), jika terdapat hasil yang berbeda nyata dilakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5% dengan menggunakan program SAS.
Buah apel diambil dari perkebunan milik petani di Desa Punten Kota Batu, Jawa Timur. Contoh buah yang akan digunakan adalah yang berumur 120-140 hari setelah bunga mekar (Suhardjo 1985). Selanjutnya buah apel dibawa ke Bogor dengan mempergunakan bus yang berpendingin. Pembuatan Chitosan berdasarkan (Suptijah et al. (1992) dan Rilda (1995) yang telah dimodifikasi; Pembuatan Larutan Chitosan (El-Ghaouth et al. 1992a) : Pelapisan Buah Apel cara pencelupan (dipping) selama 30 detik; Penyimpanan dilakukan di ruangan (282°C) dan wadah tersebut diletakkan secara acak.
Pengamatan
Parameter yang diamati adalah, kelunakan buah, susut bobot, padatan terlarut total, asam total dan uji organoleptik; dan diamati mulai hari ke 0, 3, 6, 9, 12, 15 Hari Setelah Perlakuan (HSP). Kelunakan Kelunakan buah diukur dengan menggunakan penetrometer elektrik Stanhope Seta Bobot beban yang digunakan adalah 102 gram dan waktu pengukuran 5 detik. Susut Bobot dengan menimbang buah apel yang sama pada setiap hari pengamatan; Padatan Terlarut Total (Apriyantono et al. 1989); Asam Total (AOAC, 2000 ); uji Organoleptik (Suhardjo, 1992).

Gue cut ya sampe disini.... sorry klo nanggung he..he..he... soalnye bukan punya gue. Klo mo baca lengkapnya browsing aja ya.....ntar klo sempet gue tambahin beberapa link deh mengenai chitosan.

Sejarah Pembuatan Sabun

2010년 5월 15일 토요일 오전 12:55
Bagi banyak orang, mandi adalah kebutuhan yang sifatnya wajib. Paling tidak orang merasa perlu mandi dua kali dalam satu hari. Mandi pagi dan mandi sore. Salah satu kelengkapan mandi yang cukup vital adalah sabun. Dengan busanya, acara mandi menjadi kegiatan yang menyenangkan. Sabun juga berfungsi untuk membersihkan kotoran yang melekat pada tubuh dan membunuh kuman-kuman yang mengancam kesehatan kita. Lalu, bagaimana awalnya sehingga sabun menjadi perlengkapan untuk mandi?

Konon kabarnya sabun yang kita gunakan untuk mandi sehari-hari itu pertama kali dipakai oleh orang-orang Sumeria di Timur Tengah kurang lebih 4.500 tahun yang lalu. Saat itu mereka menggunakan lemak dari beberapa jenis tumbuhan dan bubuk kayu yang diolah dan dibentuk menjadi seperti tablet. Tablet itu berukuran sebesar kelereng yang kemudian digunakan untuk membersihkan kulit dan baju dan dikenal sebagai sabun konvensional pertama dalam sejarah peradaban manusia. Tapi bukan berarti manusia sebelum itu tidak berusaha untuk membersihkan diri. Jauh sebelumnya, nenek moyang kita sudah terbiasa merawat diri mereka dengan menggunakan bahan-bahan dari alam di sekitarnya. Misalnya menggosok badan dengan menggunakan batu-batuan khusus. Hingga saat ini pun, orang di beberapa daerah di Indonesia masih sering menggunakan batu pembersih yang dikenal sebagai batu apung. Nenek moyang kita juga mengenal beberapa jenis daun-daunan sebagai bahan pewangi dan lulur.


INVESTASI ONLINE ASET MANDIRI
Aset Mandiri merupakan program bisnis dalam bentuk investasi online. Bisnis Online mudah untuk yang ingin melipat gandakan uang Anda.


Jika diamati, cara pembuatan sabun dari dulu sampai sekarang sangat lambat perkembangannya dibandingkan bahan kosmetika lainnya. Bahan baku yang dipakai sekarang tidak jauh berbeda dengan bahan yang digunakan oleh orang Sumeria di masa lalu. Penemuan yang mereka lakukan dilanjutkan oleh seorang tabib dari Yunani, Galen, sekitar dua abad sebelum masehi. Galen berhasil membuat sapo (berasal dari kata saponifikasi yang artinya penyabunan) yang dibuatnya dari lemak hewan dan bubuk kayu untuk membersihkan kulit dan mengobati luka. Penggunaannya dalam keseharian lebih bertujuan untuk kesehatan dari pada untuk mandi biasa.

Pada awal abad ke-19, Marchionini menemukan bahwa lapisan lemak pada permukaan kulit manusia menyebabkan kulit menjadi bersifat sedikit asam. Kondisi ini sebenarnya sangat dibutuhkan untuk melindungi kulit dari kuman. Sementara itu, seorang peneliti lainnya telah menyimpulkan bahwa pemakaian sabun yang bersifat basa (alkalin) atau hanya air sekalipun (PH7) akan mengganggu keasaman tersebut sehingga dapat merusak ketahanan kulit terhadap mikroba dari luar tubuh. Untuk mengatasi hal tersebut, seorang ahli kimia dari Jerman, H. Bertsch dan G. Schuster, membuat sulfat yang ber-fatty alcohol (fatty alcohol sulphates) dari fatty alcohol melalui asam lemak. Sebelumnya, sulfonat sudah terlebih dulu dibuat orang, terutama untuk membersihkan pakaian (laundry). Sintetis lain pun mulai diselidiki dan dibuat. Misalnya karboksilat, fosfat, ester, dan betain. Karena semua bahan tersebut dibuat secara sintetis, maka disebut juga dengan nama synthetic detergen (syndet) atau lebih dikenal dengan nama deterjen saja.

Dikarenakan sabun jaman dulu terbuat dari bahan lemak, minyak alami, dan garam alkalin, yang berakibat tidak aman bagi kulit karena dapat merusak keasaman kulit, mengurangi lemak kulit, bahkan mengurangi kemampuan kulit untuk mengeluarkan keringat, maka orang pun mulai membuat sabun dengan menggunakan bahan yang lebih aman. Demikian juga bahan untuk pembuatan deterjen sintetis. Sehingga sekarang kita mengenal bahan pembersih kulit dengan pH balance soap / deterjen, sabun netral, soap free detergen, dan sebagainya. Untuk tujuan dan kegunaan yang berbeda, sabun dibuat dalam bentuk batang (bar), cair (liquid), dan cream. Untuk penggunaan yang lebih khusus, kita tinggal menambahkan atau mengurangi isinya. Misalnya sabun bayi, sabun antiseptic, sabun deodorant, sabun super fatty, sabun apricot, dan banyak lagi. Termasuk shampoo untuk rambut.


FLAZZCASH
FlazzCash merupakan revolusi dalam program Investasi Online. Dengan sistem yang cerdas, cepat, dan aman serta sudah teruji membuat dana investasi Anda akan terus berkembang.


Sabun deterjen yang dibuat dari bahan sintetis biasanya mengandung delapan unsur. Unsur-unsur itu adalah sebagai-berikut :

Surfaktan. Merupakan bahan pembuat sabun yang paling penting. Misalnya lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun yang berasal dari minyak kelapa, minyak zaitun, atau lemak hewan.

Pelumas. Berguna untuk menghindari rasa kering pada kulit, membentuk sabun menjadi lunak, menjaga kestabilan busa, dan berfungsi sebagai peramas. Bahan pelumas bisa didapat dari asam lemak bebas, fatty alcohol, gliserol, lanolin, paraffin lunak, coccoa butter dan minyak almond.

Antioksidans dan Sequestering Agents. Berfungsi untuk menghindarkan kerusakan lemak, dan untuk mencegah terjadinya efek bau. Bahan pembuat oksidasi antara lain Stearil Hidrazid dan Butylhydroxi Toluene.

Deodoran. Pemakaian deodorant pada sabun mulai dilakukan sejak tahun 1950. Tapi untuk menghindari efek sampingannya, penggunaannya dibatasi.

Pewarna. Penggunaan zat pewarna pada sabun diperbolehkan sepanjang memenuhi persyaratan atau peraturan yang berlaku. Pada beberapa jenis sabun ditambahkan unsure titanium dioxsida untuk menimbulkan efek berkilau pada warna sabun dengan konsentrasi 0,01%. Bahkan ada beberapa jenis sabun dibuat tanpa warna hingga transparan.

Parfum. Berfungsi sebagai pewangi.

Asam Lemak. Penambahan asam lemak yang lemah seperti asam sitrat dapat menurunkan derajat pH pada sabun.

Bahan khusus sebagai tambahan. Dewasa ini sudah banyak sabun yang dibuat untuk keperluan khusus. Misalnya sabun netral yang mirip sabun bayi dengan konsentrasi dan tujuan yang berbeda.

Untuk menghindari berbagai efek yang buruk bagi kulit kita, gunakanlah sabun sesuai keperluan. Misalnya untuk mandi, gunakan sabun mandi, jangan sabun cuci. Sabun antiseptic dianjurkan dipakai jika kulit diduga tercemar banyak kuman. Itu pun jika kulit kita tahan terhadap bahan pembuatnya. Untuk yang berkulit kering, biasanya yang sudah berusia lanjut, gunakan sabun yang tidak membuat kulit menjadi lebih kering. Setelah memakai sabun, bilaslah kulit menggunakan air sebersih mungkin untuk menghindari efek utama dari sabun. Sebab biasanya masih tertinggal sisa-sisa sabun pada kuku, dibalik cincin atau jam tangan, gelang, dan sebagainya.

Sumber tulisan : www.Bunyu-Online.Com

Kamis, 11 Februari 2010

BELAJAR DAN BERMAIN

Belajar merupakan suatu proses yang harus kita lalui dalam kehidupan kita. Segala sesuatu mulai dari buku, journal, cd/vcd, games, penelitian/ eksperimen, sharing pengalaman dan pengalaman kita merupakan materi yang dapat kita pelajari. Masing-masing orang memiliki cara-cara yang berbeda dalam mempelajari sesuatu, ada yang lebih suka membaca dari buku/journal/internet, ada yang lebih suka menonton dan memperhatikan dari film-film dan pola-pola perilaku orang lain, ada juga yang lebih suka belajar sambil mendengarkan musik/ menggerak-gerakkan benda di sekitarnya seperti memutar-mutar pena atau memantul-mantulkan bola. Semua cara belajar di atas sah-sah saja sepanjang membuat kita nyaman dalam belajar, dan hal inilah yang kadang dilupakan para orang tua dan guru dalam mendidik anak-anak.
Mungkin kita pernah mengalami kesulitan ketika kita mencoba belajar dengan membaca buku dan menghapalkan isi dari buku tersebut. Mungkin kita pernah kesulitan ketika kita mencoba menyusun eksperimen kita sendiri dan mencoba untuk mengambil kesimpulan sendiri. Mungkin kita pernah menonton film dan selalu ingat dengan jalan ceritanya. Mungkin kita juga pernah mengalami saat membaca buku cerita dan mengetahui diri kita masih ingat jalan ceritanya walaupun sudah 5 tahun berlalu. Pertanyaannya, mengapa bisa demikian? Sebenarnya sederhana sekali, kita lebih mudah mengingat segala sesuatu bila hal itu berkaitan dengan kenyamanan kita baik yang membuat diri kita sangat nyaman maupun yang membuat diri kita sangat tidak nyaman. Lalu mengapa tidak kita wujudkan itu ke dalam cara-cara kita dalam mendidik/ mengajarkan segala sesuatu baik untuk diri kita maupun orang lain?
Bagaimana cara kita melakukan proses pembelajaran yang nyaman? Salah satu cara untuk membuat diri kita nyaman adalah dengan belajar sambil bermain. Berdasarkan hal itulah maka saat ini banyak sekali dibuat permainan-permainan yang berisi materi pendidikan di dalamnya. Kalau dulu kita ingat, mungkin waktu kecil kita suka bermain ular tangga, monopoli, halma dll. Sebenarnya permainan-permainan itu mengajarkan kepada kita tentang pelajaran berhitung, kejujuran dan teknik membuat keputusan. Kalau saat ini seiring dengan kemajuan teknologi, semakin banyak materi pendidikan yang dikemas dalam bentuk permainan/ game-game menarik contohnya seperti software-software permainan yang relatif murah harganya. Jadi.... mengapa kita tidak mencoba mendidik diri kita sendiri dan anak2 kita dengan game-game ini?
Selamat mencoba..... dan semoga bermanfaat.